top of page
  • Writer: Abd Malek
    Abd Malek
  • 3 Jan 2018
  • 4 min membaca

JUNE 1, 2016 by YULIN MASDAKATY Sumber : Ottencoffee



Single origin adalah istilah yang akrab dengan era gelombang kopi ketiga. Tapi, sesungguhnya apa single origin itu?

KATA single origin pun sebenarnya bukan istilah yang asing lagi di era third wave sekarang, namun faktanya tidak semua penggemar kopi ternyata benar-benar mengerti istilah ini. Belum lama ini saya ketemu seorang penggemar kopi konvensional garis keras (baca: penyuka kopi hitam, kental, asli tanpa campuran apa-apa) yang sepertinya sudah mafhum betul tentang kopi—saya sampe segan. Ehehe. Ketika mengobrol tentang tren pergerakan kopi, ia justru tidak tahu. Nah, itu kejutan. 📷

Sebuah analogi yang umum terjadi juga seperti ini: seandainya kita menyajikan 8 cangkir kopi manual brew berbeda di atas meja yang sama, lalu disajikan kepada mereka yang belum mengenal kopi, barangkali mereka akan menganggap semua kopi di meja itu sama. Atau, ya, paling banter ditanya, “itu kopi, ya? Kok warnanya nggak hitam?”. Lol. Tapi coba misalnya, kopi itu diberikan kepada mereka yang sudah terbiasa dengan manual brew, tentu persepsinya akan berbeda. Setiap cangkirnya akan terasa tak sama meski warnanya serupa. Kenapa bisa seperti gitu? Ya, itulah keajaiban (kopi) single origin yang sedang kita bicarakan ini. Ehehe.

Penjelasan sederhananya, single origin adalah asal mula atau sumber pertama tempat kopi itu berasal. Umumnya, single origin selalu mengacu kepada satu wilayah, tempat, atau daerah spesifik dan tak bisa direkayasa.

Sementara kebalikan dari single origin adalah (kopi) blend yang juga banyak digemari. Kopi blend adalah jenis yang mengombinasikan biji kopi dari berbagai area berbeda untuk mendapatkan citarasa yang diinginkan. Misalnya, katakan saja ada peminum kopi yang tidak suka karakter yang terlalu bitter tapi juga tak terlalu doyan rasa yang ringan dan fruity, maka pilihan yang dirasa cocok adalah dengan mencampurkan kopi Gayo dengan Java. Misalnya.



Single origin bisa berarti wilayah darimana kopi itu berasal

Jika kita berbicara tentang dunia kopi, atau wilayah penanaman kopi, maka ruang lingkupnya akan luas sekali. Ada cukup banyak Negara di dunia ini yang menghasilkan kopi sehingga jika ditanya “itu kopi apa?” dan hanya dijawab “kopi Arabika” tentunya tidak akan relevan lagi di jaman third wave yang serba spesifik ini.

Masing-masing negara penghasil kopi, berikut regionalnya, tentu memiliki teknik menanam kopi, berikut varietas favoritnya masing-masing. Jika di Indonesia varietas yang umum adalah Arabika, di Afrika bisa saja Bourbon, di Amerika Latin adalah Caturra, dan sebagainya. Single origin di sini “berfungsi” untuk menyempitkan asal dan varietal kopi-kopi yang ragamnya luar biasa banyak itu untuk membuatnya spesifik, khas, dan partikular. Dengan kata lain, single origin di sini berbicara tentang area, wilayah atau daerah khusus yang digunakan sebagai tempat menanam kopi itu. Kopi Gayo (Atu Lintang), Sidikalang, Java (Andung Sari) , Flores (Manggarai), atau Papua (Wamena) adalah beberapa contohnya.

Selain area, single origin juga bisa berasal dari satu pertanian khusus atau daerah yang berada di sekitar areal pertanian kopi tersebut. Misalnya, kopi Costa Rica single origin Las Lajas Perla Negra. Kopi ini berasal dari satu perkebunan besar Las Lajas yang dimiliki oleh keluarga The Chacón Solano. Umumnya, meski tidak selalu, kopi-kopi dari Amerika Latin kebanyakan berasal dari satu pertanian besar yang dimiliki turun-temurun oleh keluarga

Di luar itu, single origin pun bisa juga berasal atau mengacu kepada koperasi dimana kopi itu dikumpulkan dan diolah. Misalnya, Negara-negara Afrika seperti Ethiopia dan Kenya yang kebanyakan para petaninya bekerja di pertanian kecil. Sepanjang kopi-kopi itu diproses dan diolah dalam washing station atau pusat pengolahan kopi yang sama, maka itu juga bisa berarti single origin.



Single origin juga bisa berarti sebuah varietal, jenis atau mutasi tertentu

Di beberapa perkebunan kopi di Amerika Latin, para petani besarnya sudah mulai mengembangkan varietal baru di luar varietas yang ada selama ini. Jika selama ini Geisha dari Panama atau caturradianggap andalan dari Amerika Latin, maka belakangan jenis itu pun dirasa kurang cukup. Eugenioidesadalah salah satu varietal baru yang dikembangkan di sana. Varietal ini pun bisa disebut dengan single origin.

Contoh lain yang paling gampang ditemui adalah “kasusnya” peaberry. Kopi peaberry adalah hasil mutasi natural yang bisa ada di pohon kopi tanpa memandang darimana asal kopi itu. Bentuknya yang berbiji tunggal dianggap salah satu keistimewaan yang membuat karakter rasanya lebih intens mengingat bijinya yang konon lebih mudah di-roast. Masalahnya, kita tidak bisa menentukan di pohon apa atau seberapa banyak peaberry ini akan terkumpul. Bisa dibilang, kemunculannya random di setiap pohon kopi. Biasanya peaberry ini akan dikumpulkan pada saat proses pengolahan kopi dan pemilahan. Maka peaberry bisa saja “berasal” dari Sidikalang, Java atau bahkan Papua. Dan itu juga merupakan single origin.


Kenapa single origin?

Jawaban singkatnya, ya, karena kopi itu sebenarnya jauh lebih nikmat jika dicicipi sebagaimana ia adanya. Setiap kopi memiliki karakter masing-masing yang membuatnya unik dan menarik. Single origin adalah cara yang bisa membawa kita menikmati keunikan dari masing-masing karakter kopi tersebut—menurut saya. 📷

Selain itu, para petani kopi juga –setidaknya– akan terkena imbas positifnya juga. Kopi-kopi single origin umumnya diolah dengan serangkaian proses yang memerhatikan standar tertentu. Kalau peminatnya banyak, maka petani kopi pun jadi ikut “bersemangat” dalam mengusahakan kopinya berkualitas. Beberapa wilayah penting penghasil kopi di Indonesia beberapa tahun terakhir sudah mulai tanggap dan peduli untuk memproses dan mengolah kopi mereka (dengan benar), meski jumlahnya belum sebanyak di Amerika Latin. Ya, mari berdoa saja semoga saja di masa depan Indonesia bisa menjadi (salah satu) negara penghasil single origin yang cukup diperhitungkan.  📷

Selamat minum kopi single origin! 

https://majalah.ottencoffee.co.id/mungkin-ini-resolusi-tahun-baru-si-penikmat-kopi/



Resolusi ingin kurus atau resolusi ingin punya mobil tahun depan ini terlalu mainstream, nah bagaimana resolusi seseorang yang mendedikasikan dirinya kepada kopi, mungkin ini salah satunya punya mesin kopi ala coffee shop di dapur rumah, atau liburan ke kebun kopi.

SAMA kita sepakati, bahwa kini kopi bukan hanya sekadar minuman penghilang rasa kantuk atau bukan cuman minuman yang menambah gairah beraktifitas sehari-hari. Lebih dari itu, kopi bagi mereka yang mengenalnya merupakan passion, sebuah panggilan hati untuk ikut bergerak di dalamnya hingga mendedikasikan diri padanya. Tiap bentuk dedikasi diri pada kopi tentunya berbeda peran, ada yang menjadi seorang barista, ada yang menjadi seorang roaster, dan tidak sedikit yang memilih peran sebagai penikmat kopi. Malahan terkadang penikmat kopi juga memiliki wawasan yang luas tentang kopi, wawasan yang hampir menyamai wawasan seorang barista, roaster, ataupun petani kopi.

Tentang resolusi, semacam sebuah kebiasaan akhir tahun menjelang awal tahun seperti sebuah indikator untuk mengukur seberapa baiknya kita memaknai diri sendiri. Seberapa banyak target pencapaian yang tercapai di tahun lalu dan kemudian membuat resolusi baru untuk target pencapaian baru. Hal ini bisa menjadi sebagai sugesti untuk menjalani hari ke hari lebih baik lagi di tahun baru, tapi tidak sedikit yang membuat resolusinya sama dengan tahun sebelumnya. Karena menganggap resolusi adalah sebuah keinginan bukan sebuah target yang harus dicapai. Yuk mengintip seperti apa resolusi para penikmat kopi mengawali tahun yang baru, mungkin ini salah satunya.





MENCOBA SEBANYAK-BANYAKNYA SINGLE ORIGIN Mungkin bagi kamu single origin lokal sudah kamu cobain kesemuanya, nah di tahun yang baru ini kamu bisa mencoba single origin dari luar Indonesia sesekali, misalnya biji kopi Ninety Plus Ethiopia, Panama Geisha, dan Origin Negara lainnya. Dengan mencoba banyak single origin, membuat tahun baru kamu lebih semangat untuk berburu single origin baru yang belum kamu cicipi.


JANGAN MENYIA-NYIAKAN BIJI KOPI


Beberapa penikmat kopi di tahun yang baru ini seperti membuat komitmen pada diri sendiri dengan jangan menyia-yiakan kopi, dalam artian jika dalam menyeduh kopi dan tiba-tiba ada beberapa gram yang tersisa tidak cukup untuk sajian 1 cangkir, maka jangan dibuang. Bayangkan apa yang terjadi sisa biji kopi sebelumnya dicampur dengan biji kopi yang baru dibeli, rasakan karakter rasa yang diseduh dengan kopi yang diblend.


MENGURANGI PENGGUNAAN TAKEAWAY CUP Banyak penelitian yang menyajikan data bahwa cangkir takeaway

tidak ramah lingkungan, dan di pengujung tahun akan terakumulasi menjadi sampah yang tidak bisa didaur ulang. Beberapa coffee enthusias berkomitmen untuk mengurangi penggunaan takeaway cup, dengan solosi menggunakan cupyang dapat dipakai ulang seperti Keep Cup, Brewista Cup, Bodum Travel Mug atau lebih baik menikmati kopi di kedai kopi dengan duduk sejenak.


MENGURANGI PENGGUNAAN GULA

Untuk penikmat kopi yang masih bersahabat dengan gula untuk kopi mereka, pasti perlahan akan mulai mengurangi penggunaan gula. Mengapa, karena pada kopi sejatinya sudah memiliki kadar gula walau pada jumlah kandungan yang sedikit, tapi jika ingin kopi memiliki rasa yang agak manis tanpa gula, tunggulah sejenak suhu pada kopi menurun dan rasakan karakter rasa kopi setelahnya.



LIBURAN KE KEBUN KOPI Bagi banyak orang liburan ke Raja Ampat misalkan merupakan resolusi tahun baru, namun bagi penikmat kopi liburan ke kebun kopi merupakan kebahagiaan tersendiri. Dapat melihat langsung bagaimana tanaman kopi tumbuh, dan melihat langsung prosesnya merupakan liburan yang berbeda. Tahun yang baru ini, merencanakan liburan ke kebun kopi tidak ada salahnya.


LEBIH BANYAK MENGHABISKAN WAKTU DENGAN ALAT KOPI

Jika terlalu sibuk beraktifitas hingga melupakan alat kopi, ini sungguh terlalu. Di tahun yang baru, lebih baik menghabiskan waktu dengan alat kopi yang kamu miliki, misalkan dengan bersih-bersih alat kopi lebih sering menggunakan Cafetto dan Cleaning Equipment, atau menghabiskan waktu untuk bereksperimen dengan sajian kopi yang belum pernah kamu pelajari. Kemungkinan sajian kopi apa saja yang bisa dilakukan dengan alat kopi yang kamu miliki.


PUNYA MESIN KOPI DI RUMAH SENDIRI

Siapa yang tidak ingin punya mesin kopi sendiri di dapur mereka, saya rasa kamu pun demikian. Bahkan bermimpi memiliki mesin kopi sendiri di rumah seperti memiliki harapan untuk terus belajar dan belajar, mencoba mengerti dan memahami sajian kopi itu sendiri. Dengan asumsi kelak, jika memiliki mesin kopi sendiri maka kita dapat menemukan kebahagiaan di sajian kopi tiap harinya. Sudah bisa untuk tahun ini merencanakan budget untuk beli mesin kopi sendiri di rumah, misalkan Breville Coffee Machine Infuser dengan harga yang tidak terlalu mahal.


BELAJAR DAN BELAJAR Tentang kopi terlalu luas untuk dipelajari sekali duduk, untuk manual brewing saja banyak hal yang perlu dipelajari, begitu pula dalam menyajikan espresso banyak hal yang perlu diperhatikan. Pasti banyak bagi penikmat kopi menjadi kan tahun yang baru ini dijadikan sarana belajar yang lebih giat lagi dari mana saja, apakah dari referensi artikel, dari teman ngobrol, atau dari barista kedai kopi langganan, dan bahkan tidak sedikit yang berencana untuk ikut kelas berbayar.


BE HUMBLE Di tahun yang baru ini jadilah pribadi yang humble, jangan terburu-buru merasa sesuatu itu salah atau sesuatu itu benar, semua orang pada tahap belajar yang berbeda pastinya. Dan bahkan belum tentu apa yang kita ketahui tentang kopi dapat diterima oleh orang lain karena tiap orang punya pengertian sendiri tentang kopi yang mereka minum, dan sebaliknya apa yang diketahui orang lain tentang kopi belum tentu kita mengetahuinya. Jadikan kopi sebagai sarana berteman, dalam obrolan serius dan dalam diskusi yang ramah.

Nah kalau kamu, bagaimana resolusi kamu memaknai tahun yang baru ini, mari #MengopikanIndonesia

src: thecoffeecompass.com img: pexels


 
 
 
bottom of page